Biografi Psikolog Harry Harlow

Dia mengeksplorasi pentingnya hubungan kasih sayang dan sosial

Harry Harlow adalah seorang psikolog Amerika yang paling dikenal untuk seri eksperimen kontroversial dan sering sangat kejam dengan monyet rhesus. Untuk mempelajari efek pemisahan maternal dan isolasi sosial, Harlow menempatkan monyet-monyet bayi di kamar-kamar yang terisolasi. Beberapa variasi percobaan melibatkan penempatan monyet dengan ibu pengganti yang terbuat dari kawat atau kain untuk melihat monyet muda mana yang lebih disukai.

Dalam kasus lain, monyet dibesarkan dalam isolasi total selama 24 bulan, yang menyebabkan gangguan emosional yang mendalam dan langgeng.

Penelitian Harlow memberi kontribusi besar bagi pemahaman kita tentang pentingnya pengasuhan, kasih sayang, dan hubungan sosial di awal kehidupan. Dalam satu review dari para psikolog paling terkenal di abad ke-20, Harlow terdaftar sebagai psikolog 26 yang paling sering dikutip.

Pelajari lebih lanjut tentang kehidupannya, pekerjaannya, dan kontribusinya pada psikologi.

"Sejauh menyangkut cinta atau kasih sayang, para psikolog telah gagal dalam misi mereka. Sedikit yang kita ketahui tentang cinta tidak melampaui pengamatan sederhana, dan sedikit yang kita tulis tentang cinta telah ditulis lebih baik oleh para penyair dan novelis." - Harry Harlow, "The Nature of Love," 1958

Dikenal Terbaik Untuk

Kelahiran dan Kematian

Kehidupan mudanya

Harry Harlow (lahir Harry Israel) dibesarkan di Iowa dan kemudian melanjutkan untuk menghadiri Reed College di Portland, Oregon selama satu tahun. Setelah lulus tes bakat khusus, ia mendaftar di Universitas Stanford di mana ia memulai sebagai jurusan bahasa Inggris.

Nilai-nilainya sangat buruk sehingga setelah satu semester dia beralih ke studi psikologi.

Sementara di Stanford, Harlow belajar dengan psikolog Lewis Terman yang telah mengembangkan tes kecerdasan Stanford-Binet. Pada tahun 1930, ia meraih gelar Ph.D. dalam Psikologi dan kemudian mengubah nama belakangnya dari Israel ke Harlow.

Karir dan Penelitian Harlow

Setelah lulus dari Stanford, Harlow ditawari posisi di University of Wisconsin-Madison. Saat di sekolah, ia mendirikan Laboratorium Primata perintis di mana ia akan melakukan eksperimen isolasi sosialnya yang kontroversial. Serangkaian eksperimen klasik Harlow dilakukan antara tahun 1957 dan 1963 dan melibatkan pemisahan monyet rhesus muda dari ibu mereka sesaat setelah lahir. Monyet-monyet bayi malah dibesarkan oleh ibu-ibu kawat pengganti ibu.

Dalam satu versi eksperimen, salah satu "ibu" dibuat seluruhnya dari kawat sementara yang lain ditutupi dengan kain lembut. Harlow menemukan bahwa terlepas dari apakah ibu yang menutupi kain itu menyediakan makanan atau tidak, monyet-monyet bayi akan bergantung padanya untuk kenyamanan. Di sisi lain, monyet hanya akan memilih ibu kawat ketika dia menyediakan makanan.

Harlow's menyajikan hasil pada konvensi tahunan American Psychological Association pada tahun 1958 dan juga melaporkan temuannya dalam artikel klasiknya yang berjudul "The Nature of Love" dalam jurnal American Psychologist .

Kemudian percobaan melihat isolasi sosial dengan meningkatkan monyet rhesus baik dalam isolasi total atau parsial. Harlow dan murid-muridnya menemukan bahwa isolasi semacam itu menyebabkan berbagai hasil negatif termasuk gangguan psikologis yang parah dan bahkan kematian.

Apa Kontribusi Harry Harlow terhadap Psikologi?

Eksperimen Harlow mengejutkan dan kontroversial. Sebagian besar akan dianggap tidak etis oleh standar sekarang. Namun, penelitiannya memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman kita tentang perkembangan anak. Pikiran yang berlaku selama masa Harlow menyarankan bahwa memperhatikan anak-anak muda akan "memanjakan" mereka dan kasih sayang itu harus dibatasi.

Karya Harlow malah menunjukkan pentingnya mengembangkan ikatan emosional yang aman, aman, dan mendukung dengan pengasuh selama masa kanak-kanak.

Banyak ahli pada saat itu juga percaya bahwa memberi makan adalah kekuatan utama antara ikatan ibu dan anak. Pekerjaan Harlow menyarankan bahwa ketika menyusui adalah penting, itu adalah kedekatan fisik dan kontak yang memberikan kenyamanan dan keamanan yang dibutuhkan seorang anak untuk perkembangan normal. Pekerjaan Harlow bersama dengan peneliti lain termasuk psikolog John Bowlby dan dokter anak Benjamin Spock membantu memicu revolusi dalam pendekatan kami untuk mengasuh anak dan membesarkan anak.

Publikasi Pilihan

Bacaan yang Direkomendasikan